Pasar Bandeng Budaya Khas Gresik
Satu satu tradisi warisan Walisongo
yang hingga kini masih dilestarikan. Yaitu tradisi menggelar Pasar Bandeng di
pusat kota Gresik. Tradisi ini pertama kali diadakan oleh Sunan Giri untuk
mengangkat perekonomian rakyat setempat.Dua dari sembilanWalisongo penyebar
agama islam yang berada di Gresik sangat berpengaruh dalam membangun tatanan
budaya masyarakat Gresik. Keduanya adalah Syekh Maulana Malik Ibrahim dan Raden
Paku atau Sunan Giri.Melalui jalan perdagangan, Ainul Yaqin, nama kecil Sunan
Giri melakukan da’wah kepada masyarakat. Kala itu, di abad 15 Sunan Giri mulai
membantu perekonomian masyarakat dengan cara mengolah dan memasarkan hasil
bumi. Hingga kini, masyarakat masih melestarikan warisan Suna Giri yaitu dengan
membuat dan menjuala kue pudak dan penyelenggaraan pasar bandeng
Tradisi Pasar Bandeng (prepekan cilik dan prepekan gede)
Yang diadakan dua hari sebelum Hari Raya Lebaran atau malam 29 ramadhan
seharusnya menjadi ajang pengenalan hasil produksi masyarakat Gresik dan untuk
menegaskan kembali hubungan erat antara tradisi agama dan ekonomi.
Selama dua hari itu penduduk Gresik yang mempunyai tambak
bandeng berlomba-lomba umtuk menjual
hasil panen Bandengnya ke Pasar Bandeng ini.Tradisi Pasar Bandeng merupakan
persiapan masyarakat dalam menghadapi Hari Raya Lebaran. Di pasar bandeng tak
hanya ikan bandeng yang dijual tidak,ada ikan tambak lain seperti udang,
mujair, nila, ikan mas. Selain itu produk yang dihasilkan masyarakat Gresik di
pamerkan dan dijual, seperti pakaian anak, kopiah, terompah, sandal, sepatu,
ketimang, masakan dan jajanan khas Gresik serta berbagai keperluan lain untuk
perayakan Idul Fitri.
Boleh dikatakan tradisi Pasar Bandeng ini merupakan pameran
Hasil produksi Gresik . Saling bertukar baran jualan antar pedagang seperti
kopiah,sarung, sandal, tang akan digunakan untuk nganyari di area expo apabila
hampir usai itulah tradisi masyarakat Gresik dulu.Yang penting Hari Raya bisa
memakai barang baru.Bagi masyarakat Gresik aktivitas ini justru tumbuh saling
mendukung sebagaimana Sunan Giri dan Nyi Ageng Pinatih mencontohkan perannya
sebagai tokoh agama sekaligus sosok pedagang besar. Sebelum acara pasar bandeng
biasanya selalu di awali dengan acara MALEM SELAWE (Malam ke 25 bulan Ramadhan)
yang dilaksanakan di Situs makam Sunan Giri.
0 komentar:
Posting Komentar